6 Juni 2025 - 21:01
Source: Parstoday
Memperdalam Hubungan Cina-Swedia dengan Penekanan pada Teknologi Hijau

Pars Today - Pada peringatan 75 tahun hubungan diplomatik Cina-Swedia, duta besar Beijing untuk Stockholm menguraikan visi untuk kerja sama yang lebih dalam antara kedua negara dalam teknologi hijau, pertukaran budaya, dan pembangunan global.

Dalam wawancara dengan NewsVoice, mitra BRICS TV, Duta Besar Cina untuk Swedia Cui Aimin menekankan hubungan yang kuat dan terus berkembang antara negaranya dan Swedia, dengan fokus khusus pada teknologi hijau, pertukaran budaya, dan kerja sama ilmiah. Menurut Pars Today, mengutip Jaringan Televisi Internasional BRICS "TV BRICS", Aimin mengatakan: "Selama 75 tahun terakhir, hubungan Cina-Swedia terus berkembang dan kerja sama di berbagai bidang terus mengalami kemajuan."

Untuk lebih memperkuat kemitraan ini, duta besar Cina untuk Swedia mengusulkan empat bidang utama: memperdalam kepercayaan politik, memperluas kerja sama praktis, meningkatkan pertukaran antarmasyarakat, dan memperkuat kerja sama multilateral.

“Kedua negara harus melanjutkan persahabatan tradisional, meningkatkan komunikasi dan saling pengertian, serta memperdalam kerja sama untuk memajukan hubungan bilateral kita,” katanya.

Cui Aimin menekankan pentingnya membuka saluran di luar politik dan perdagangan, seraya menambahkan bahwa pertukaran budaya dan pendidikan memainkan peran penting dalam meningkatkan saling pengertian.

Ia juga mencatat peningkatan signifikan dalam perjalanan wisatawan Cina ke Swedia, yang bahkan telah melampaui tingkat sebelum pandemi.

Usulan Iran di BRICS; Program Independen untuk Melawan Sanksi

"Ahmad Naderi", kepala Kelompok Persahabatan Parlemen Iran-Brasil, hadir di Komite Hubungan Luar Negeri  dalam Pertemuan Pembicara Parlemen BRICS ke-11 dengan topik "Mempromosikan Investasi dan Transfer Teknologi untuk Pembangunan Berkelanjutan" dan mengatakan: BRICS dapat mengatur kebijakan keuangannya berdasarkan kepentingan kolektif dan nasional.

Selama rapat kerja Komite Hubungan Luar Negeri Parlemen BRICS, Ahmad Naderi, dalam pidatonya dengan topik "Instrumen Keuangan untuk Ekonomi BRICS yang Lebih Tangguh dan Berkelanjutan", menekankan perlunya mengembangkan infrastruktur keuangan yang independen, beragam, dan cerdas.

Ia mengatakan dalam pertemuan tersebut: "Ekonomi yang tangguh adalah ekonomi yang memiliki kemampuan untuk bertahan dan pulih dengan cepat dari guncangan eksternal seperti krisis keuangan, sanksi, atau fluktuasi harga komoditas yang parah. Ekonomi yang berkelanjutan juga mengejar pertumbuhan yang seimbang dan jangka panjang yang, sambil melestarikan sumber daya alam dan manusia, memastikan manfaat bagi generasi mendatang. Bagi BRICS, yang menikmati keragaman ekonomi dan geografis yang luas, mencapai kedua tujuan ini memerlukan penggunaan instrumen keuangan yang cerdas dan kerja sama kolektif yang efektif." (MF)

Your Comment

You are replying to: .
captcha